Dies
XXXII KMTG di Guwosari Bantul
Satu
lagi bentuk kegiatan mahasiswa Teknik Geodesi UGM
dalam rangka memperingati Dies XXXII KMTG. Setelah beberapa minggu
sebelumnya mengadakan seminar
nasional Geoinformasi, pada hari selasa
tanggal 28 oktober 2002, beberapa hari yang lalu, KMTG
menyelenggarakan kegiatan penyuluhan sertifikasi tanah di daerah
kabupaten Bantul khususnya di
kalurahan Guwosari kecamatan
Pajangan .Dalam acara tersebut pihak
panitia pelaksana ( baca KMTG ) bekerjasama
dengan pihak BPN kabupaten Bantul
bertindak sebagai penyuluh dan pemerintah desa Guwosari selaku
penyedia sarana dan prasarananya.
“
Pilihan masyarakat Guwosari sebagai
objek penyuluhan sertifikasi tak
terlepas dari pertimbangan bahwa
dari sekian banyak kelurahan yang ada di Bantul , Guwosari merupakan salah satu
desa yang belum pernah mendapatkan
penyuluhan serupa dari pihak BPN “ , ungkap Pamungkas , salah satu sie humas
dalam kepanitiaan ini .” Sebenarnya ada beberapa
desa lainya yang juga belum
diberi penyuluhan serupa
yaitu Bangunjiwo , Imogiri dan
Dlingo , hanya untuk daerah
Bangunjiwo kurang tepat karena
kehidupan masyarakatnya sudah agak maju , sedangkan Imogiri dan Dlingo
tidak dipilih karena kesulitan
dalam hal transportasi walapun
sebenarnya merupakan daerah yang
paling cocok untuk diberi penyuluhan karena daerahnya masih pelosok “ ,tambah Pamungkas
lagi .
Dilihat
dari jumlah peserta yang hadir , kegiatan penyuluhan tersebut bisa dibilang
kurang sukses. Dari 50 peserta yang ditarget, hanya dihadiri oleh kurang lebih
17 peserta. Hal ini disebabkan
oleh waktu yang kurang tepat karena merupakan jam kerja bagi sebagian
besar warga desa Guwosari. Walaupun demikian acara tersebut dapat berjalan
dengan lancar dan memuaskan, hal
ini bisa dilihat dari keaktifan para peserta
penyuluhan dalam sesi dialog , bahkan karena keterbatasan waktu banyak
pertanyaan – pertanyaan yang belum bisa terjawab.
Dalam
sambutanya, Arief Priambodo selaku
wakil dari pihak mahasiswa Teknik Geodesi menyatakan bahwa kegiatan penyuluhan
tersebut merupakan salah bukti
bentuk pengabdian mahasiswa Teknik Geodesi UGM terhadap
masyarakat umum secara langsung khususnya
masyarakat kelurahan Guwosari. Setelah kegiatan ini terselenggara ,
diharapkan dapat memberikan manfaat
yang nyata kepada masyarakat
sekitar, atau paling tidak ada tindak lanjut dari acara ini .
Dalam
sambutan yang lainya , Bapak Abdul Rosyid selaku
kepala desa Guwosari sangat
berterimakasih atas kegiatan yang diprakarsai
oleh mahasiswa Teknik Geodesi ini. Hal ini disebabkan karena
selama ini permasalahan sertifikasi tanah merupakan
masalah utama yang mendominasi dari
sekian banyak masalah administrasi di
desanya. Keterbatasan SDM semakin mempersulit kelancaran proses sertifikasi baik dari pihak aparat desa
maupun masyarakat Guwosari sendiri. Dari sinilah diharapkan adanya pemecahan
masalah tersebut , bahkan mereka juga akan menunggu untuk kegiatan - kegiatan lainya
yang mungkin bisa diadakan di
Guwosari
Dengan
mengambil tema “ Peningkatan
kesadaran masyarakat akan pentingnya sertifikasi tanah “,
penyuluhan tersebut dirasakan sesuai
dengan keadaan yang saat ini terjadi
pada masyarakat. Hal ini
disebabkan permasalahan tanah yang
semakin meningkat dan komplek seiring
dengan bertambahnya jumlah penduduk .Dari keadaan seperti itu sering timbul masalah – masalah
sengketa tanah , disinilah pentingnya sertifikasi tanah bagi masyarakat.
Dari
beberapa tanggapan peserta penyuluhan , kesadaran masyarakat di desa ini akan
pentingnya sertifikasi tanah sangatlah tinggi., hanya saja birokrasi yang dirasa
cukup rumit dan waktu yang lama yang
menjadikan mereka kurang antusias terhadap masalah
pensertifikasian tanah. ” Wonten
tingkat kalurahan niku lancar , lha sing
angel tur suwe niku wonten ing BPN (Kalau dalam tingkat Kelurahan itu
lancar, yang sulit dan lama itu di BPN-red) “ , tutur pak Parijan dalam logat
Jawa yang kental. Hal yang senada juga diungkapkan oleh pak Sagimin bahwa inti
dari permasahan sertifikasi tanah selama
ini adalah birokrasi yang dirasa cukup rumit dan proses
yang lama.